بسم الله الرحمن الرحيم
BUKU TERJEMAHAN

Judul buku : 1. Judul asli : أسس إعداد الكتب التعليمية لغير الناطقين بالعربية
2. Edisi Indonesia : Menyusun Buku Ajar Bahasa Arab
Penulis :
Dr. Abdullah al-Gali (Univ. Malik Su’ud) &
Dr.
Abdul Hamid Abdullah (Univ. Thantha)
Penerbit :
Daar al-I’tisham 1991, Riyadh, Saudi Arabia
Penerjemah : Sudi Yahya Husein Lc., M.Pd
: Sahrani, S.E, M.Pd
Editor : Syamiyah, M.Ag
Jumlah hal. : 116 halaman
DAFTAR ISI
MUKADIMAH
…………………………………………………….…………2
Urgensi Buku
Ajar ……………………………………………..…………….4
Definisi Buku Ajar dan Pelengkapnya……………………………………….6
PEMBAHASAN
PERTAMA…………………………………………………12
ASAS-ASAS MENYUSUN BUKU AJAR ………………………………….12
PERTAMA : ASAS
BUDAYA DAN SOSIAL………………..……………14
A.
Definisi Budaya……………………………………………..………..13
B.
Ciri-ciri Budaya………………………………………………………..14
C. Korelasi Budaya dengan Pembelajaran
Bahasa Arab Bagi non-Arab………16
KEDUA : ASAS PSIKOLOGI ……………………………………………....20
A.
Motivasi Siwa Belajar Bahasa Arab……………………………………..20
B.
Kemampuan dan Kesiapan Belajar
Bahasa ………..…………………..24
C.
Syarat-syarat Psikologis yang Perlu
Diperhatikan dalam Merancang Buku Ajar……27
KETIGA : ASAS
BAHASA DAN PENDIDIKAN……….………………..28
A.
Bahasa yang Diajarkan…………………………………………………….29
B.
Unsur-unsur Bahasa……………………………………………………….32
PEMBAHASAN KEDUA…………………………………………………….43
KEMAHIRAN BERBAHASA…………………….………………………….43
Pertama :
Kemahiran Mendengar (مهارة الاستماع) ……………………………43
Kedua :
kemahiran berbicara (مهارة الكلام) …………………………………….46
Ketiga :
Kemahiran Membaca (مهارة القراءة)
………………………………..…50
Keempat :
Kemahiran Menulis (مهارة الكتابة)…………..……………………….55
A.
Beberapa kecakapan menulis ……………………………………..57
B.
Beberapa tahapan dalam pengajaran
menulis ……………………………
59
C.
Evaluasi pembelajaran menulis…………………………..……………..61
PEMBAHASAN KETIGA: FAKTOR KETERBACAAN…..................…….64
A. Definisi Keterbacaan …………………………………..………………….65
A.
Susunan Kalimat……………………………………..…………………77
PEMBAHASAN KE EMPAT: PROBLEM DAN KENDALA DALAM BUKU AJAR…………………………………………………………………….……82
A.
Tujuan yang Jelas………………………………………………. …..82
B.
Kesesuaian Buku ………………………………………………..…….84
C.
Pemilihan Materi………………………………………………..………86
D.
Salah Kaprah………………………………………………..…………..87
E.
Tidak Berdasarkan Prinsip Ilmiah…………………………..…………....89
F.
Bergantung kepada Pengalaman &
Keahlian Penulis …………..………..90
G.
Tidaktersedianya Buku Terkait………………………………………….91
H.
Keterbacaan Buku ………………………………………..…………….92
I.
Kebahasaan………………………………………………..……………93
J.
Minimnya Materi Pendukung Lainnya……………………..…………95
K.
Bentuk Akhir (Finishing)………………………………………………..96
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..……………98
MUKADIMAH
Saat ini begitu banyak tema dan jenis buku yang beredar, meski
demikian, dari yang bisa diamati, kesan asal jadi, ala kadar, dan keserampangan
menghiasi dan mendominasi penulisan buku
ajar, terlebih lagi dalam bidang pengajaran Bahasa Arab bagi non-Arab. Hal yang
kita temukan adalah banyaknya buku yang beredar namun didominasi oleh cita rasa luar dan asing, dan tidak
berdasarkan pada asas-asas objektif dalam penyusunannya.
Inilah yang mendorong dan menguatkan tekad kami menyusun buku ini,
dimana kami coba menggunakan kaca mata ilmu bahasa terapan, merangkainya
berdasarkan asas-asas ilmiah yang semestinya terdapat dalam penyusunan buku
pengajaran Bahasa Arab bagi non-Arab. Tidak diragukan bahwa mengetahui
asas-asas tersebut, dan memahami kendala-kendala dalam menyusun buku ajar dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang berketetapan hati menyusun buku seperti ini,
disamping dapat membantu mengevaluasi buku dimaksud secara objektif.
Buku yang ada dihadapan anda ini kami bagi menjadi empat
pembahasan. Di awal dibicarakan mengenai
urgensi buku ajar beserta buku pelengkap lainnya, kemudian pada pembahasan
pertama mengenai asas-asas menyususn buku ajar yang dibagi manjadi asas budaya
dan sosial, asas psikologi, dan asas bahasa dan pendidikan, setelah itu disusul
pembicaraan mengenai kemahiran berbahasa yang mana dibicarakan mengenai
kemahiran mendengar (مهارة الاستماع),
kemahiran berbicara (مهارة الكلام), kemahiran membaca (مهارة القراءة),
dan kemahiran menulis (مهارة الكتابة).
Lalu disusul dengan pembicaraan mengenai beberapa faktor keterbacaan dalam menyusun
buku ajar bagi non-Arab, dimana di dalamnya dibicarakan mengenai faktor-faktor
yang dapat membantu pembaca menemukan apa yang ia inginkan di dalam sebuah buku.
Pada pembahasan terakhir dibicarakan mengenai kesulitan dan
hambatan yang sering ditemukan dalam menyusun buku ajar, dimana di dalamnya
dibicarakan mengenai kendala dan kesulitan yang menghambat terealisasinya
tujuan yang diharapkan dari menyusun sebuah buku ajar.
Usaha kecil ini tidak kami maksudkan kecuali sebagai sedikit
sumbangsih bagi dunia ilmiah dan pecinta Bahasa Arab. Jika ada yang benar maka itu
datangnya dari Allah, dan jika-pun salah maka hal itu wajar, karena merupakan
sifat dan karakter manusia, tempat alfa dan khilaf.
Hanya kepada Allah kami meminta agar buku ini ada manfaatnya dalam
upaya ikut melestarikan dan menyebarluaskan Bahasa Arab yang juga bahasa Agama
Islam yang lurus ini.
Kedua penulis
Urgensi Buku Ajar
Buku ajar merupakan salah
satu sunsur utama dalam kurikulum di samping unsur-unsur lainnya, seperti proses,
media, dan metode pembelajaran. Buku ajar adalah salah satu pondasi dasar di semua jenjang pendidikan. Melalui
cakupan bahasa dan budaya, tujuan dari pembelajaran yang ingin direalisasikan dapat
diwujudkan.
Buku ajar ibarat bejana yang dapat diisi dan dituangkan ke
“mangkuk” para pebelajar yang kehausan, apakah akan diisi makanan lezat menyehatkan
atau minuman pahit getir menyakitkan, sementara guru/dosen ibarat media atau
perantara yang berfungsi menuangkan isi bejana tersebut kepada para pebelajar. Perantara atau media kadang ada, kadang pula, nyaris tidak
ditemukan – terutama ketika tidak ada persiapan yang matang - . Jika demikian,
maka yang perlu menjadi perhatian pertama dan utama adalah bejananya, atau isi
bejananya, dan itulah buku ajar.
Buku ajar membekali para pebelajar
dengan aspek-aspek budaya yang diinginkan, mentransfer berbagai pengalaman,
pengetahuan, dan hakikat yang dapat meningkatkan kemampuan mereka mengkritisi,
menyikapi peristiwa-peristiwanya
sebagai salah satu bagian dari proses memahami dan mengetahui. Buku ajar juga
dapat menjadi satu kekuatan dalam rangka doktrinasi pemikiran, karena dapat
menguatkan makna, dari sini, buku berpengaruh kuat terhadap para pebelajar
“karena mengetengahkan sikap dan cara pandang mengenai hakikat dan gambaran
tentang alam (sekitar) yang mencerminkan kebenarannya ... dengan demikian maka makna
buku ajar dapat menimbulkan respon yang terpendam dan emosi yang refleks”
Jika guru/dosen memiliki peran dalam proses pembelajaran, maka buku
ajar-lah yang menjadikan proses tersebut dapat berjalan dan menghubungkan antara
dia dan pebelajar sehingga menghasilkan tujuan yang diinginkan. Buku ajar akan
tetap bersama siswa/pebelajar yang dapat dibukanya kapan dan dimana saja mereka
inginkan. Untuk itu, buku yang baik adalah yang dapat menarik perhatian dan
minat para pebelajar, menjawab keinginannya, meyakinkan keraguannya, dan
menemukan diri mereka di dalamnya.
Buku ajar bagaikan bejana yang berisi ilmu pengetahuan dan idiologi
yang ingin ditanamkan dalam diri siswa/pebelajar, dan bahkan bukan hanya kepada
mereka, akan tetapi bagi pengajar dan lainnya pula. Buku ajar memberi mereka
pengalaman-pengalaman dan hakikat, dia adalah sumber budaya, karena itu Mahmud
al-Aqqad pernah berkata :
(لَسْتُ أهوى القِراءةَ لأَكْتُبَ، ولا أَهْوى القراءةَ لأزدَادَ
عمراً في تقدير الحسَابِ. وإنّماَ أهوى القراءة لأنّ عندي حَياةً واحدةً في هذه
الدنيا، وحياةٌ واحدةٌ لا تكفيني ولا تحرّك كلّ ما في ضميري من بواعث الحركةِ،
والقراءة، دون غيرها هي التي تعطيني أكْثَر من حياةٍ في مدّة عمر الإنسانِ)
“Aku
tidak membaca karena ingin menulis, tidak pula karena agar umurku bertambah di lembar
takdirku. Aku membaca tiada lain karena, di dunia ini, aku hanya memiliki satu kesempatan
hidup, dan satu kesempatan hidup tidaklah cukup bagiku, tidak pula dapat
menggerakkan segala keingintahuan di dalam batinku. Hanya membaca, bukan yang
lainnya yang dapat memberiku lebih dari satu kehidupan dalam batas umur anak manusia”.
Ini artinya bahwa membaca, baik buku ajar maupun yang lainnya
membekali manusia – termasuk guru/dosen – dengan berbagai pengalaman, karena
itu Jahidz pernah berkata :
(الكِتابُ وِعاءٌ ملىئ علماً، وبستانٌ يحمل في وردٍ، وناطقٌ ينطِق
عن المَوْتى ويُترجِم عن الأحياء، ولا أعلمُ رفيقاً أطوعَ ولا معلّماً أخضع،
ولاصاحِباً أظهر كفايةً من كتابٍ)
“Buku
adalah bejana yang dipenuhi ilmu
pengetahuan, buku adalah kebun yang dipenuhi
bunga-bunga indah, buku adalah juru bicara
orang-orang yang telah meninggal dan penyambung lidah
bagi yang masih hidup, aku
belum pernah menemukan teman seperjuangan yang lebih sabar, guru yang lebih
rendah hati, dan teman sejati yang lebih
mampu memahamiku selain buku”
Buku ajar, disamping memiliki urgensi tersendiri dalam proses
pembelajaran, sebagai salah satu unsur penentu yang punya peran sebagai
katalisator guru dan murid, ia juga punya sisi negatif terhadap siswa/pebelajar
dan idiologi atau cara pandang mereka, dengan demikian buku ibarat pisau
bermata dua, sebesar manfaatnya - kadang
pula – sebesar itulah mudarat yang
ditimbulkan bila tidak disiapkan secara matang, atau bila tidak disusun
berdasarkan prinsip dan dasar yang semestinya, atau tidak sesuai dengan tujuan
yang diharapkan masyarakat dan Agama. Dengan demikian betapa pentingnya arti
buku ajar, khususnya untuk pembelajaran Bahasa Arab bagi non-Arab
Buku ajar yang kami maksudkan tidak sebatas buku paket atau buku wajib yang diberikan pihak terkait (pemerintah), namun dalam arti yang
lebih luas dari itu. berikut kami kemukakan hal itu.